Upacara sebelum pernikahan
Siraman
Siraman dari asal kata siram ,artinya mandi.
Sehari sebelum pernikahan, kedua calon penganten disucikan dengan cara
dimandikan yang disebut Upacara Siraman. Calon penganten putri dimandikan dirumah orang tuanya, demikian juga calon mempelai pria juga dimandikan dirumah orang tuanya.Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk Siraman :
- Persiapan tempat untuk siraman, apakah dilakukan dikamar mandi atau dihalaman rumah belakang atau samping.
- Daftar orang-orang yang akan ikut memandikan. Sesuai tradisi selain kedua orang tua temanten, eyang temanten , beberapa pinisepuh . Yang diundang untuk ikut memandikan adalah mereka yang sudah sepuh, sebaiknya sudah punya cucu dan punya reputasi kehidupan yang baik.
- Sejumlah barang yang diperlukan seperti : tempat air, gayung, kursi, kembang setaman, kain, handuk, kendi dsb.
- Sesaji untuk siraman, ada lebih dari sepuluh macam, diantaranya adalah seekor ayam jago.
- Pihak keluarga penganten putri mengirimkankan sebaskom air kepada pihak keluarga penganten pria. Air itu disebut air suci perwitosari artinya sari kehidupan, yaitu air yang dicampur dengan beberapa macam bunga,yang ditaruh dalam wadah yang bagus , untuk dicampurkan dengan air yang untuk memandikan penganten pria.
- Pihak terakhir yang memandikan penganten adalah pemaes, yang menyirami calon penganten dangan air dari sebuah kendi. Ketika kendi telah kosong, pemaes atau seorang pinisepuh yang ditunjuk, membanting kendi dilantai sambil berkata : Wis pecah pamore.artinya calon penganten yang cantik atau gagah sekarang sudah siap untuk kawin.
- Upacara siraman selesai dan calon penganten dengan memakai kain batik motif grompol dan ditutupi tubuhnya dengan kain batik motif nagasari, dituntun kembali keruang pelaminan.Calon temanten putri akan dikerik oleh pemaes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar